Friday, July 19, 2013

Empat Srikandi Internet Indonesia

Tentunya kini gap atau jarak antara perempuan dan laki-laki dalam dunia teknologi dan IT sudah semakin tipis. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya wanita yang berkiprah dalam dunia teknologi. Kiprah perempuan di dunia internet sangat terasa signifikan. Mereka bukan hanya menjadi follower, tapi merupakan pionir dan penentu pembangunan internet di Tanah Air. Berikut ada 4 tokoh wanita Indonesia yang menjadi srikandi dalam dunia internet.


1. Shinta Dhanuwardoyo

Shinta Dhanuwardoyo atau lebih dikenal sebagai Shinta Bubu merupakan sosialita yang sangat berjasa membangun image e-commerce agar dapat diterima di tengah masyarakat.

Shinta tahu bagaimana caranya meyakinkan pengguna internet Indonesia akan kemudahan yang ditawarkan online shop sekaligus membangun kepercayaan di dalamnya berkat pengalamannya di plasa.com .

"Sebenarnya pasar e-commerce di Indonesia sangat bagus, karena memang sudah mulai ada budaya membeli lewat online. Terbukti sudah cukup banyak pemain asing yang masuk dan melihat potensi pasar yang ada, meski ukuran pasar belum besar, tapi pertumbuhannya sangat tinggi," katanya.

Namun, dia mengakui masih perlu edukasi lebih lama untuk membiasakan masyarakat membeli online dan bayar lewat internet atau mobile banking, karena memang banyak manfaat yang terkandung di dalamnya, terutama hemat waktu dan biaya transportasi.

Pengalaman lulusan Master of Business Administration di Portland State University, Portland, Oregon, Amerika Serikat dan lulusan kuliah online di Universitas Autralia Selatan jurusan Corporate Leadership and Innovation ini di industri internet sangat banyak.

Mulai dari sebagai CEO di PT Mailkita Perdana (Mailkita.com), pernah menjadi komisaris di portal berita Koridor.com, komisaris di portal lifestyle nasgor.com, dan pernah sebagai komisaris di musickita.com,

Shinta juga aktif di berbagai organisasi seperti Asosiasi Peranti Lunak Indonesia (Aspiluki), dan Wakil Ketua Kadin Bidang IT, Media, Konten dan Aplikasi.

Namun, dibalik kemampuan bidang TI nya yang mumpuni, penggagas Pesta Blogger Indonesia ini memiliki jiwa seni yang tinggi, terutama seputar desain interior dan batik. Kolektor batik dari berbagai daerah di Indonesia ini juga memiliki blog batik.com.


2. Sylvia W Sumarlin

Siapa yang tak kenal Sylvia Sumarlin? Sosok cantik dan cerdas ini telah memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan internet di Indonesia.

Pengalamannya yang segudang ditambah dengan pembawaannya yang rendah hati dan murah senyum menjadikan Efie, panggilan akrabnya, pernah menjabat sejumlah posisi penting di dunia TI Indonesia.

Efie yang saat ini menjabat sebagai Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia dan Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Perwakilan WiMax Forum untuk Indonesia.

Bila diajak bicara soal internet, Efie langsung bersemangat dan bisa bicara panjang lebar seakan tiada habis ilmu yang ingin disampaikannya kepada lawan bicaranya.

Mulai berkecimpung secara professional di dunia Internet sejak 1996, yatu sejak mendirikan DNET (Dyviacom Net), Efie mengaku banyak suka duka yang dialaminya.

"Saya masih ingat betapa bingungnya memperkenalkan Internet kepada masyarakat dari nol pada 1996. Pada saat itu para pebisnis masih belum merasa teknologi Internet sebagai suatu kebutuhan. Padahal, kita semua tahu bahwa teknologi internet sangat mengubah cara kita berkomunikasi dengan sesama pebisnis," ujarnya.

Saat itu para penyelenggara jasa internet (ISP/Internet Service Provider) ramai-ramai membidik pasar multinasional yang notabene adalah satu-satunya segmen pasar yang sudah paham akan Internet.

Menurut Efie, untuk bisa eksis dan semakin maju, maka harus dipikirkan cara lain mempengaruhi masyarakat untuk bisa melihat manfaat internet bagi kehidupan sehari-hari.


3. Sri Handayani

Meski pembawaannya cuek dan terkesan apa adanya, namun Sri Handayani atau dikenal Aie merupakan sosok yang sangat penting bagi perkembangan internet di Indonesia. Selain merupakan ibu kos server para ISP dan perusahaan di seluruh Indonesia, AIe juga merupakan kamus berjalan di bidang serat optik.

Pendiri dan CEO PT Internetindo Data Centra (IDC) itu selain suka bicara ceplas ceplos juga dikenal galak dalam menerapkan aturan di antara 'anak-anak' nya dari kalangan ISP.

Jiwa seni yang bersemai di dalam diri Aie membuatnya mampu menggambarkan jaringan serat optik di Indonesia secara jelas dan gambling, karena baginya, titik-titik serat optik seperti karya seni yang menakjubkan.

Menurut dia, men-traceroute sebuah konten dari titik satu ke titik lain adalah satu kenikmatan tersendiri dalam dunia teknis, di mana setiap IP yang berjalan adalah sama dengan melihat orang berangkat dari mana mana menuju Senayan atau ke mana saja tujuannya sampai kembali lagi ke rumah.

Dia juga mengaku sangat menyukai mengurusi interkoneksi dari satu jaringan ke jaringan yang lain baik lokal maupun internasional, melihat perkembangan konten dalam dan luar negeri sambil menonton grafik pertumbuhan internet Indonesia lokal.

"Perkembangan internet Indonesia dan konten di Indonesia sangat luar biasa. Tetapi kenapa kita selalu merasa kecil dan ngga lebih hebat dari tetangga seberang yang kecil banget? Ini yang kita harus sampaikan."


4. Betti Alisjahbana

Tak banyak yang bisa diceritakan dari perempuan satu ini. Namun, kiprahnya di dunia internet dan teknologi informasi begitu terasa.

Berkiprah di dunia IT selama 25 tahun, Betti boleh dibilang adalah sosok pujangga internet Indonesia. Kemampuannya yang mendunia turut membawa harum nama Indonesia dalam lingkungan pergaulan internet internasional. Selain pernah menjabat sebagai Presdir IBM Indonesia, Betti juga menjadi Duta Besar untuk Open Source Indonesia. Lulusan Arsitektur ITB ini juga dipercaya memimpin Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI).

Kegigihannya di bidang Internet dan open source Indonesia berbuah manis. Kini, open source begitu memasyarakat seiring dengan tumbuhnya penetrasi internet di Tanah Air sehingga pengguna tak lagi khawatir menggunakan produk illegal.

"Sebagai praktisi TIK, kita wajib mendorong pemanfaatan TIK untuk memecahkan berbagai masalah bangsa. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi bangsa kita adalah maraknya korupsi. Dibutuhkan peran serta berbagai pihak untuk memecahkannya," ujarnya suatu kali kepada merdeka.com




No comments:

Post a Comment