Sunday, April 22, 2012

PROBLEMATIKA NALAR ARAB MODERN


Al-Jabiri 

Kami telah menjelaskan arti problematika sebagaimana yang telah dikemukakan oleh filsuf Perancis akhir, Louis Althusser, kami juga telah menjelaskan bahwa esensi ideologi terhadap teks, nalar, atau kesadaran ada dalam problematika Althusser. Artinya bahwa ideologi terejawantahkan dalam problematika dan yang satu terbatasi dengan yang lain. Karena ideologi termasuk dalam bawah sadar, yakni faktornya bekerja dari belakang kejadian kesadaran menurut kebiasaan, maka bisa dikatakan bahwa ideologi mencerminkan struktur bawah sadar terhadap teks, nalar, dan kesadaran. Akan tetapi hal tersebut tidak membuatnya sama dengan pemahaman struktur pengetahuan dan nalar budaya sebagaimana yang telah disampaikan Al-Jabiri.

PROBLEMATIKA ALTHUSSER



Pada beberapa waktu yang lalu, kira-kira tahun 1960-an dan 1970-an, ada filsuf berkebangsaan Perancis Louis Althusser, intelektual gila di tengah-tengah madzhab kiri dan budayawan radikal di Eropa barat yang mengemukakan alat-alat gagasan yang tajam seperti mata pedang untuk menjelaskan ide dan budaya serta mengungkap dasar dan asumsi idelogis keduanya. Kegilaan tersebut mulai hilang di akhir 1970-an dan hilang sama sekali pada 1980-an.

AL-JABIRI

Ahmad Afandi
ANTARA PERDEBATAN HEGEL DAN PERDEBATAN MATERIL

Muhammad 'Abed Al-Jabiri 

Menurut kami, cara Al-Jabiri membangun suatu masa tertentu dengan kebudayaan -bukan dalam arti fisik- dengan tujuan untuk mengukur idealnya Al-Jabiri dengan perantara hati nurani jernih, tidak akan menimbulkan kontroversi materil dan historis dan tidak bisa dijangkau secara lahir karena adanya hubungan yang lekat antara materi dan alam. Pemahaman tersebut dapat memungkinkannya bergumul dengan kebudayaan dan logika, seakan keduanya tidak memiliki historisitas yang tidak diproklamirkan, dengan jaminan historis keduanya, kapanpun ideologi menginginkan dan membutuhkannya, berdasarkan tingkat yang lain, bukan tingkat kenyataan kehidupan.