Wednesday, October 31, 2012

Olahraga Produktif



Di pagi hari, sering kali saya melihat orang-orang berolahraga di jalanan depan warnet dan depan kos. Jogging, jalan santai, bersepeda (gowes katanya orang Bantul), atau lari sambil dituntun seekor anjing. Anak-anak, ibu-ibu, bahkan kakek-kakek juga ada. Kaos oblong, singlet, seragam olahraga dan semacamnya ikut memeriahkan balutan 'busana' yang mereka pakai. Sambil ngobrol, senyam-senyum, dan ketawa-ketiwi, benar-benar suasana yang bagus untuk kesehatan rohani dan jasmani, hal ini akan semakin semarak jika memasuki akhir pekan.


Menghabiskan waktu dengan bersantai ria memang mengasyikkan. Jalan santai dari ujung timur sampai ujung barat, dari satu tempat bagus ke tempat yang lebih bagus lagi. Kita mendapatkan keringat, otot bekerja, badan bergerak, jiwa terisi, kejenuhan terobati. Maka sehat adalah ganjaran yang setimpal dengan hal semacam ini.


Dari semua aktifitas lumrah itu, pernahkah kita berpikir: bagaimana jika waktu yang kita habiskan untuk berolahraga itu tidak hanya menghasilkan keringat atau bahkan 'hanya' sehat rohani dan jasmani saja, tetapi juga menghasilkan sesuatu yang lain? Sesuatu yang mungkin bisa dihasilkan dengan mengalihkan kegiatan olahraga pada hal lain yang lebih produktif, atau dengan kata lain "sambil menyelam minum air"?


Memang tidak bisa dipungkiri bahwa olahraga adalah kegiatan santai yang jauh dari hiruk-pikuk 'keseriusan' kerutan dahi atau tuntutan waktu. Olahraga mungkin digunakan untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga, masyarakat, rekan kerja, atau bos-bawahan. Akan tetapi, waktu tetap lah waktu yang lebih berharga daripada uang sekalipun. Uang yang hilang mungkin bisa dicari lagi, tapi waktu yang berlalu satu menit yang lalu, apakah kita bisa menjangkaunya kembali? Mungkin bisa apabila mesin waktu sudah ditemukan. Untuk saat ini, hal itu tidak bisa dilakukan. Selain itu, masih banyak saudara-saudara di sekitar kita yang bahkan tidak punya waktu bersantai dan berolahraga karena harus bekerja keras mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian? Bagaimana kita membiarkan waktu olahraga kita 'terbuang' dengan hanya menghasilkan keringat dan mengukur jalan? Padahal banyak hal yang bisa kita lakukan, yang lebih produktif, yang bisa kita lakukan sambil berolahraga?


Berkebun, bercocok tanam, merawat lahan kosong di pagi atau sore hari, gotong royong membersihkan fasilitas umum (tempat ibadah, pos kamling, balai desa dsb), atau jalan sambil menyebarkan selebaran bahkan membagi-bagikan kenikmatan yang diperoleh kepada orang lain yang kita temui dan kita kenal, bukankah itu lebih produktif daripada hanya sekedar jalan-jalan dan bersepeda santai?


* Tulisan ini diilhami oleh beberapa warga di sebuah kelurahan di Yogyakarta yang pagi-pagi sudah datang membersihkan masjid dan menggarap lahan depan rumah mereka, menanam tanaman kacang-kacangan, cabai dsb. Padahal teman-teman kantornya sibuk dengan olahraga tenis.

No comments:

Post a Comment