Wednesday, May 9, 2012

MAHKUM FIH - Terjemah Kitab Al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh (serial)


Mahkum fih adalah sesuatu yang berkaitan dengan khithab syari’. Jika khithab syari’ itu berupa hukum taklifi, maka yang disebut mahkum fih adalah perbuatan mukallaf. Jika khithab syari’ berupa hukum wadl’i, maka yang disebut mahkum fih bisa berupa perbuatan mukallaf seperti akad dan jarimah (pidana), atau bukan berupa perbuatan tapi kembali pada perbuatan itu, seperti masuk bulan ramadhan yang menjadi sebab wajibnya puasa, sedangkan puasa adalah perbuatan mukallaf. Mahkum fih juga disebut dengan mahlum bih, tapi sebutan pertama lebih banyak dipakai.[1]



Firman Allah, “...dan tunaikanlah zakat...” ijab yang terdapat dalam khithab ini berkaitan dengan perbuatan mukallaf yakni ‘menunaikan zakat’ yang dihukumi wajib.


Firman Allah, “Dan janganlah mendekati zina...” (Al-Isro’: 32) tahrim yang ada pada khithab ini berkaitan dengan perbuatan mukallaf yakni ‘zina’ yang dihukumi haram.


Firman Allah, “...apabila kamu menjalankan suatu urusan dengan hutang piutang sampai waktu tertentu maka hendaklah kamu mencatatnya...” (Al-Baqarah: 282). Nadb yang ada pada khithab ini berkaitan dengan perbuatan mukallaf yakni ‘mencatat hutang’ yang dihukumi nadb/sunah.


Friman Allah: “...dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu infakkan darinya...” (Al-Baqarah: 267). Karahah yang ada pada khithab ini berkaitan dengan perbuatan mukallaf yakni ‘menginfakkan sesuatu yang buruk’ yang dihukumi makruh.


Firman Allah, “Apabila shalat telah ditunaikan, maka menyebarlah kamu di muka bumi...” (Al-Jumu’ah: 10). Ibahah yang ada pada khithab ini berkaitan dengan perbuatan mukallaf yakni ‘menyebar di muka bumi’ yang dihukumi mubah.


Ulama Ushul Fiqh telah membahas perbuatan mukallaf yang berkaitan dengan taklif (pembebanan hukum) dari dua sisi, pertama: dari syarat sahnya taklif, kedua: dari sisi yang menjadi sandaran perbuatan-perbuatan itu. Kami akan membahas keduanya dengan pembahasan yang tajam.



[1] Taisir al-Tahrir Juz 2 Hal. 328.

No comments:

Post a Comment